Fakta Ilmiah: Tubuh Lelah Setiap Mimpi Buruk

Dana – Kamis, 30 November 2023

Mimpi Buruk dalam Tidur  (via:  shutterstock)

Mimpi buruk adalah pengalaman yang tidak menyenangkan dan seringkali menakutkan yang dialami saat tidur. Meskipun mimpi buruk terjadi dalam dunia maya, tubuh kita merasakan efek fisik yang nyata saat terbangun. Faktanya, ada penjelasan ilmiah mengapa tubuh kita merasa lelah setiap kali bermimpi buruk.

Saat tidur, tubuh kita melalui siklus tidur yang terdiri dari beberapa tahap. Salah satu tahap penting adalah Rapid Eye Movement (REM) sleep atau tidur dengan gerakan mata cepat. Tahap ini terjadi sekitar 90 menit setelah tertidur dan merupakan tahap di mana kita bermimpi.

Selama tahap REM sleep, otak menjadi sangat aktif dan mengirimkan sinyal ke tubuh untuk menggerakkan otot-otot tertentu. Inilah sebabnya kita terkadang mengalami gerakan kecil saat bermimpi, seperti berlari atau menghindari sesuatu. Meskipun gerakan ini hanya terjadi dalam dunia mimpi, tubuh kita meresponsnya dengan mengirimkan sinyal ke otot-otot untuk bergerak.

Namun, karena tidur, otot-otot kita sedang dalam keadaan relaksasi yang disebut atonia tidur. Ini adalah mekanisme pelindung yang mencegah kita melukai diri sendiri saat bermimpi. Ketika bermimpi buruk dan otak mengirimkan sinyal untuk bergerak, tubuh berjuang melawan keadaan relaksasi ini. Konflik antara sinyal untuk bergerak dan keadaan otot yang rileks dapat menyebabkan ketegangan fisik yang dirasakan saat terbangun.

Selain itu, mimpi buruk seringkali dikaitkan dengan tingkat stres dan kecemasan yang tinggi. Ketika mengalami mimpi buruk, otak menghasilkan reaksi stres yang sama seperti saat menghadapi situasi menakutkan di dunia nyata. Hormon stres seperti kortisol dan adrenalin dilepaskan ke dalam tubuh, yang dapat menyebabkan peningkatan detak jantung, pernapasan yang lebih cepat, dan tekanan darah meningkat. Reaksi stres ini juga dapat memicu rasa lelah dan keletihan setelah terbangun dari mimpi buruk.

Dalam kesimpulannya, tubuh merasakan kelelahan setiap kali memiliki mimpi buruk karena konflik antara sinyal otak dan keadaan relaksasi otot selama tidur. Selain itu, tingkat stres yang tinggi yang terkait dengan mimpi buruk juga dapat menyebabkan rasa lelah dan keletihan setelah terbangun. Memahami faktor-faktor ini dapat membantu mengelola mimpi buruk dan mengurangi efek negatif yang dirasakan oleh tubuh.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *