PLTS Terapung: Pencemaran Udara Hilang, Pencemaran Laut Masuk?
Dana – Senin, 13 November 2023
Ada kabar menarik nih dari Indonesia! Mereka baru saja membangun Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) terapung yang terbesar di Asia Tenggara. Ini merupakan solusi yang bagus untuk mengurangi polusi udara.
PLTS terapung ini memiliki kapasitas yang besar, bisa menghasilkan ratusan megawatt. Bangunannya terdiri dari panel surya yang dipasang di atas air dan modul-modul yang terhubung ke sistem penyimpanan energi.
Teknologi ini sangat baru dalam bidang energi terbarukan dan memanfaatkan sinar matahari yang melimpah di Indonesia.
Keunikan dari PLTS terapung ini adalah dapat dipasang di perairan, sehingga tidak perlu mencari lahan yang luas di daratan, yang sulit ditemukan di negara kepulauan dengan populasi yang padat seperti Indonesia.
Selain itu, PLTS terapung ini membantu mengurangi polusi udara karena menggunakan energi surya, sehingga tidak menghasilkan emisi gas rumah kaca atau polutan lainnya seperti pembangkit listrik konvensional yang menggunakan bahan bakar fosil.
Tapi benarkah PLTS itu ramah lingkungan? Meskipun PLTS di Indonesia menjanjikan solusi yang keren untuk mengurangi polusi udara, ada beberapa kekhawatiran terkait dampaknya terhadap lingkungan.
Salah satu kekhawatiran utama adalah kesulitan dan biaya perawatan yang terkait dengan PLTS terapung serta potensi pencemaran laut.
Pertama, perawatan PLTS terapung bisa jadi tantangan yang cukup besar. Mengingat strukturnya yang terletak di perairan, akses untuk melakukan perawatan dan pemeliharaan bisa menjadi sulit.
Proses perawatan yang membutuhkan pengecekan dan penggantian panel surya, modul penyimpanan energi, dan sistem lainnya dapat memerlukan sumber daya manusia dan peralatan tambahan.
Biaya operasional dan perawatan yang tinggi ini bisa menjadi hambatan dalam menjaga keberlanjutan proyek PLTS terapung di masa depan.
Selain itu, ada juga kekhawatiran tentang potensi pencemaran laut yang bisa ditimbulkan oleh PLTS terapung. Meskipun proyek ini menggunakan energi terbarukan, masih ada potensi kerusakan lingkungan terkait dengan bahan dan komponen yang digunakan dalam konstruksi.
Misalnya, jika ada kebocoran atau kerusakan pada panel surya atau sistem penyimpanan energi, komponen-komponen tersebut dapat mencemari perairan sekitarnya dan berdampak negatif terhadap ekosistem laut.
PLTS terapung di Indonesia menawarkan solusi inovatif dan menjanjikan dalam mengurangi polusi udara, namun perlu mengatasi tantangan perawatan dan potensi pencemaran laut agar beroperasi secara ramah lingkungan dan berkelanjutan di masa depan.