STUNTING MASIH DIANGGAP PENTING, MAHASISWA KKN UNDIP BANTU IBU-IBU DESA BABAKAN ATASI ANAK STUNTING SUSAH MAKAN
Ds. Babakan, Kec. Bodeh (25/07/23) Meski angka stunting di Kabupaten Pemalang terbilang cukup rendah, sekitar 1 angka dibawah Jawa Tengah yaitu sebesar 19,8 berdasarkan data yang dituliskan oleh SSGI pada tahun 2022, masalah stunting ini masih menjadi salah satu prioritas utama program kesehatan yang dicanangkan oleh pemerintah. Jawa Tengah optimis pada tahun ini dapat menurunkan angka prevalensi stunting pada setiap kota dan kabupaten dengan cara membentuk Tim Percepatan Penurunan Stunting (TPPS) yang tersebar di 35 kabupaten/kota, 576 kecamatan, dan 8.562 desa/kelurahan. Oleh karena itu, salah satu mahasiswa KKN Tim II Undip yang berasal dari Prodi Kedokteran memberikan kontribusi berupa pemberian edukasi terkait nutrisi yang baik bagi anak dengan stunting dan pembuatan makanan selingan yang dapat membantu terpenuhinya nutrisi anak.

Kegiatan ini ditujukan kepada 10 ibu dan balita stunting yang kisaran umur sekitar 1-2 tahun. Kegiatan yang berjudul “Anak Kenyang, Ibu Senang!” ini diselenggarakan pada Hari Selasa, 25 Juli 2023 di Ruang PKD Balai Desa Babakan. Tujuan diadakannya kegiatan ini agar ibu-ibu dengan balita stunting dapat memiliki pengetahuan tambahan mengenai pemberian nutrisi yang dapat meningkatkan status gizi pada anak dengan metode presentasi dan pembagian leaflet. Selain itu juga, diharapkan Ibu dapat lebih memahami akan keberagaman sumber nutrisi seperti karbohidrat, lemak, dan protein yang dibutuhkan sebagai bahan utama pembuat MPASI anak.

Masalah utama anak tidak mau makan adalah karena ketidaksukaan anak terhadap suatu komponen makanan yang terkandung dalam MPASI yang dibuat oleh Ibu. Hal tersebut diutarakan oleh salah satu peserta yang hadir pada kegiatan tersebut. Pada kegiatan ini, Ibu menjadi lebih paham akan sumber nutrisi lain yang ternyata dapat digunakan sebagai bahan pengganti apabila anak tidak terlalu suka dengan makanan itu-itu saja. Salah satu contohnya adalah menggantikan nasi sebagai karbohidrat yang mayoritas dikonsumsi oleh masyarakat indonesia dengan sumber karbohidrat lain yaitu kentang atau ubi jalar. Selain itu juga, penting bagi ibu untuk tidak menyerah dalam memberikan makanan beragam pada anak setiap harinya agar secara perlahan timbul keinginan makan pada anak. Di samping jenis nutrisi, Ibu juga diberikan edukasi terkait porsi makan yang tepat sesuai dengan usia anak dan pemahaman terkait porsi makan yang akan bertambah seiring bertambahnya usia anak. Selain pemberian materi dengan metode pemaparan atau presentasi, diberikan pula selembaran leaflet yang berisikan ringkasan informasi yang dipaparkan serta beberapa resep pembuatan makanan selingan atau PMT yang mudah diikuti oleh ibu-ibu di rumah.

Di akhir kegiatan juga diadakan sesi demo masak yang resepnya diambil dari resep pembuatan PMT yang tercantum di bagian belakang leaflet. Menu makanan selingan yang diambil adalah nugget sayuran. Makanan tersebut diperuntukkan khusus untuk balita dengan usia 12-23 bulan, dimana hal tersebut sesuai dengan usia balita yang mengikuti kegiatan ini. Makanan tersebut terbuat dari bahan utama yaitu ubi jalar sebagai sumber karbohidrat, dada ayam sebagai sumber protein, minyak kelapa sebagai sumber lemak, dan sayur-sayuran seperti kangkung dan wortel sebagai sumber serat. Ibu dan balita yang hadir pada kegiatan ini juga diperkenankan untuk mencoba secara langsung hasil masakan ketika sudah matang. Harapannya, setelah diadakannya kegiatan ini, ibu-ibu tidak kehabisan akal untuk menyiapkan makanan bergizi bagi anak karena masih terdapat sejuta sumber nutrisi yang ternyata juga baik bagi anak. Selain itu juga, dengan diberikannya resep dan demo masak secara langsung, harapannya ibu-ibu dapat lebih mudah mempraktekannya sendiri atau bahkan dapat menginovasikan suatu menu makanan baru yang terinspirasi dari resep makanan selingan yang dicantumkan pada leaflet. Dengan semangat penuh dan pemahaman yang kuat terkait pemberian nutrisi pada anak, masalah stunting yang dialami lambat laun akan hilang seiring dengan pemberian nutrisi yang baik.
Penulis: Faza Azizah Sakinah (Fakultas Kedokteran)
DPL: Ir. Bambang Sulistiyanto M.Agr.Sc., Ph.D., IPU; Yanuar Yoga Prasetyawan, S.Hum., M.Hum.; Faradhina Azzahra, S.T., M.Sc
Lokasi: Desa Babakan, Kecamatan Bodeh, Kabupaten Pemalang.