Tanam Bijak, Lindungi Alam: Mahasiswa KKN Undip Sosialisasi Pestisida Nabati Cair Berbasis Kulit Bawang Merah

Foto bersama dengan Kelompok Wanita Tani Dusun Mujing

Wonogiri (20/7/2023) – Penggunaan pestisida kimia untuk menghentikan hama dan penyakit pada tanaman memiliki bahan aktif dalam, seperti arsenat, flourida, dan tembaga sulfat yang dapat mencemari lingkungan apabila digunakan dalam jangka panjang dan secara terus-menerus. Oleh karena itu, pestisida nabati menjadi alternatif terbaik untuk membasmi OPT (organisme pengganggu tumbuhan) karena memiliki sifat yang lebih ramah lingkungan dan memiliki harga yang lebih ekonomis. Salah satu limbah domestik yang memiliki kemampuan sebagai pestisida nabati adalah kulit bawang merah karena mudah diperoleh, melimpah, dan memiliki kandungan senyawa acetogenin. Senyawa tersebut pada konsentrasi yang tinggi dapat memiliki kemampuan sebagai anti-feeden atau kemampuan untuk menghentikan aktivitas atau bahkan membunuh serangga atau hama. Kulit bawang merah juga memiliki kemampuan untuk menyuburkan tanaman dan mempercepat proses pertumbuhan pada tanaman.

Berdasarkan hal tersebut, mahasiswa KKN Tim II Universitas Diponegoro (Undip) Tahun 2022/2023 Desa Banyakprodo Kec. Tirtomoyo Kab. Wonogiri, Kemilau Permata Hati Rinaryadi yang berasal dari Fakultas Sains dan Matematika program studi Kimia, melakukan program yang berjudul “Sosialisasi Pembuatan Pestisida Nabati dari Limbah Domestik Kulit Bawang Merah” pada hari Kamis, 20 Juli 2023 di Dusun Mujing, Desa Banyakprodo. Kegiatan sosialisasi ini dilaksanakan pada pukul 11.00 WIB dan berakhir pada pukul 12.00 WIB. Kegiatan ini dihadiri oleh Kelompok Wanita Tani Dusun Mujing.

Demonstrasi pembuatan pestisida nabati dari limbah kulit bawang merah

Program ini dilakukan untuk memberikan sosialisasi mengenai pembuatan pestisida nabati dengan memanfaatkan limbah domestik kulit bawang merah. Selain itu, program ini juga memberikan edukasi mengenai penggunaan pestisida kimia yang sudah tidak disarankan lagi oleh pemerintah karena pada jangka yang relatif lama memiliki dampak yang berbahaya bagi kesehatan dan lingkungan. Hal ini dapat menyebabkan pengaruh buruk terhadap kesehatan manusia, seperti kanker, keracunan, dan mengakibatkan dampak bagi lingkungan, seperti hilangnya plasma nutfah pada tanah, hilangnya predator ekosistem, dan resistennya terhadap OPT. Apabila pestisida kimia digunakan secara terus-menerus dan berkelanjutan, dapat mengakibatkan terjadinya penurunan pada kualitas tanah dan kesehatan lingkungan. Oleh karena hal tersebut, diperlukan adanya pemanfaatan dari bahan alam atau organik sebagai pestisida nabati untuk minimalisasi penggunaan bahan sintetis yang mencemari lingkungan dan kesehatan.

Leaflet panduan pembuatan pestisida nabati dari limbah domestik kulit bawang merah

Kegiatan sosialisasi dilakukan dengan menyebarkan leaflet yang berisikan kandungan dan manfaat kulit bawang merah, alat dan bahan, serta tata cara pembuatan pestisida nabati.  Setelah itu, dilakukan pemaparan materi dengan metode presentasi, kemudian demonstrasi mengenai pembuatan pestisida nabati dari kulit bawang merah, dan ditutup dengan sesi tanya jawab. Demonstrasi secara sederhana dilakukan dengan menggunakan kulit bawang merah dan air sebagai bahan. Sementara alat yang digunakan adalah botol plastik, saringan, dan botol spray. Pembuatannya dilakukan dengan memasukkan kulit bawang merah ke dalam botol plastik. Setelahnya dilakukan penambahan dengan air dan dikocok. Pendiaman dilakukan selama 2 hari agar proses maserasi dapat berlangsung. Setelah didiamkan, campuran dapat disaring dengan diambil airnya saja dan dimasukkan ke dalam botol spray. Indikator keberhasilan dari pembuatan pestisida nabati dari kulit bawang merah adalah larutan akan berwarna kecokelatan dan memiliki tajam dan menyengat khas bawang merah.

Peserta mendengarkan pemaparan materi dan demonstrasi pembuatan pestisida nabati dengan antusias. Dalam pelaksanaannya, terjadi diskusi mengenai materi antara ibu-ibu Kelompok Wanita Tani dan Mahasiswa KKN dalam sesi tanya jawab. Dalam penutup sosialisasi, salah satu peserta juga mengungkapkan antusiasmenya akan pembuatan pestisida nabati berbahan dasar kulit bawang merah dengan pertanyaan akan bahan-bahan yang diperoleh, “Untuk limbah kulit bawang merahnya apakah bisa dicampur dengan limbah kulit bawang putih?” Tanya ibu tersebut.

Kelompok Wanita Tani berharap agar pestisida nabati ini dapat menjadi alternatif dalam menjaga tanaman dari serangan hama. Hasil yang diharapkan dari sosialisasi ini adalah kesadaran dari masyarakat terhadap pengolahan dan pemanfaatan limbah organik yang dapat menjadi alternatif pestisida nabati yang lebih ramah lingkungan dan tidak memiliki dampak negatif terhadap kesehatan, mengantisipasi hama, serta mengurangi limbah domestik meningkat.

Penulis                                                : Kemilau Permata Hati Rinaryadi

                                                               Fakultas Sains dan Matematika Prodi Kimia

Dosen Pembimbing Lapangan            : Suwandi, S.A.P., M.Si.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *